“pengaruh musik pada perkembangan kecerdasan otak AUD”
A. Pengertian Musik
Dari beberapa sumber
di internet, musik adalah bunyi yang diterima oleh individu dan berbeda-beda berdasarkan sejarah, lokasi,
budaya dan selera seseorang. Definisi sejati tentang musik juga bermacam-macam:
- Bunyi yang dianggap enak oleh pendengarnya
- Segala bunyi yang dihasilkan secara sengaja oleh seseorang atau kumpulan dan disajikan sebagai musik
Beberapa orang
menganggap musik tidak berwujud sama sekali. Musik menurut Aritoteles mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah, mempunyai terapi
rekreatif dan menumbuhkan jiwa patriotisme.
Dalam buku
pembelajaran seni musik kelas IX, kata musik mengandung arti seni penataan
bunyi secara cermat yang membentuk pola teratur, merdu, dan apresiasi seni
bunyi yang tak terbatas.
B.
MUSIK KLASIK
a). Pengaruh musik klasik adalah daya yang ada dari seni penataan bunyi secara cermat yang membentuk
pola teratur, merdu, dan apresiasi seni bunyi yang tak terbatas berupa karya
yang memiliki mutu yang tinggi dan diakui kesempurnaannya sebagai tolok ukur
kesempurnaan yang abadi yang ikut membentuk suatu kepercayaan.
b). Terhadap kecerdasan
intelektual adalah kepada
kesempuraan perkembangan akal/ kecerdasan yang menuntut pemberdayaan otak,
hati, jasmani, dan pengaktifkan manusia untuk berinteraksi secara fungsional
dengan yang lain.
c). Pengaruh musik klasik
terhadap kecerdasan intelektual adalah daya
yang ada dari seni penataan bunyi secara cermat yang membentuk pola teratur,
merdu, dan apresiasi seni bunyi yang tak terbatas berupa karya yang memiliki
mutu yang tinggi dan diakui kesempurnaannya sebagai tolok ukur kesempurnaan
yang abadi yang ikut membentuk suatu kepercayaan yang membawa individu kepada
kesempuraan perkembangan akal/ kecerdasan yang menuntut pemberdayaan otak,
hati, jasmani, dan pengaktifkan manusia untuk berinteraksi secara fungsional
dengan yang lain.
Musik klasik dapat meningkatkan kemampuan otak
orang-orang yang gemar mendengarkannya. Bahkan efeknya bisa menunjukkan
perbedaan yang mencolok antara kecerdasan orang-orang yang gemar
mendengarkannya dengan yang tidak sama sekali.
Musik klasik jauh
lebih bermanfaat dan mampu mengatur gejolak emosi pendengarnya ke arah yang
lebih santai dan sesuai dengan kinerja sistem organ manusia.
Bahkan, kerjanya sama dengan gelombang suara ibu
kepada janin dalam kandungannya, sehingga pada umumnya banyak ibu yang
memperdengarkan musik klasik kepada janin yang dikandungnya.
Penelitian membuktikan
bahwa musik, terutama musik klasik sangat mempengaruhi perkembangan IQ (Intelegent Quotien) dan EQ (Emotional Quotien). Seorang anak yang
sejak kecil terbiasa mendengarkan musik akan lebih berkembang kecerdasan
emosional dan intelektualnya dibandingkan dengan anak yang jarang mendengarkan
musik. Yang dimaksud musik di sini adalah musik yang memiliki irama teratur dan
nada-nada yang teratur, bukan nada-nada “miring”. Tingkat kedisiplinan anak
yang sering mendengarkan musik juga lebih baik dibanding dengan anak yang
jarang mendengarkan musik.
Grace Sudargo, seorang musisi dan
pendidik menyatakan bahwa dasar-dasar musik klasik secara umum berasal dari
ritme denyut nadi manusia sehingga ia berperan besar dalam perkembangan otak,
pembentukan jiwa, karakter, bahkan raga manusia.
Penelitian
menunjukkan, musik klasik yang mengandung komposisi nada berfluktuasi antara
nada tinggi dan nada rendah akan merangsang kuadran C pada otak. Sampai usia 4
tahun, kuadran B dan C pada otak anak-anak akan berkembang hingga 80 % dengan
musik di sekelilingnya.
C. AWALI DENGAN MOZART (MUSIK DAN OTAK)
Istilah ‘efek Mozart’ berasal dari sejumlah penelitian mengenai efek
mendengarkan musik mozart pada aktivitas otak. Para peserta menunjukkan
peningkatan kemampuan pembelajaran spasial, iangatan dan penalaran. Dalam
sejumlah riset yang melibatkan anak-anak TK, SD, dan SMP, para peneliti
menemukan bahwa aktivitas otak memilki kesamaan-kesamaan mengejutkan dengan
bentuk tertulis musik karya mozart.
Karena pola-pola musik mozart paralel dengan pola-pola yang digunakan otak
saat menyambungkan sinapsis, mungkinkah otak kita secara biologis bersifat
reseptif terhadap musik tertentu ? Beberapa penelitian menunjukkan bahwa
tampaknya mendengarkan musik selama tiga tahun pertama kehidupan membantu otak
membentuk pola-pola yang penting bagi proses pembelajaran.
Semua suara yang didengar diawal kehidupan, termasuk musik dan irama, memainkan
peranan penting dalam pembentukan otak. Efek positif musik pada perkembangan
otak merupakan area yang sangat populer dalam penelitian otak. Kebanyakan orang
mendukung temuan-temuan tentang musik itu. Namun, kita harus mengartikan hasil
penelitian dengan akurat dan berhati-hati agar tidak terlalu menyederhanakan.
Ada sejumlah penelitian yang berkaitan dengan musik dan otak. Ada bukti
bhwa dengan mendengarkan musik (bagi anak yang lebih tua mempelajari alat
musik) dapat meningkatkan ingatan, perhatian, motivasi, dan pembelajaran.
Mendengarkan musik juga mengurarangi stres, mengaktifkan kedua belahan otak,
dan meningkatkan penalaran temporal spasial.
Melalui musik,
anak belajar bersosialisasi dan berinteraksi dengan orang lain. Sebagai contoh
adalah permainan hom pim pa, dan suit. Dalam permainan ini kemampuan anak untuk
mengeksekusi gerakan sesuai ritme sangat diperlukan: jika terlambat akan
dianggap curang, jika terlalu cepat akan sangat dirugikan. Hampir seluruh
permainan anak-anak yang dilakukan bersama-sama menggunakan musik dalam bentuk
gerak dan lagu. Gerak dan lagu ini membantu anak untuk melibatkan aspek
motorik, intelektual, dan emosi anak dalam sebuah kegiatan bersama.
Bagi anak-anak usia dini [0-6 tahun] musik dapat mengajarkan nilai respek:
bagaimana mereka menghargai usaha mereka sendiri dalam berlatih, membuat, dan
memainkan musik; bagaimana mereka dapat menghargai musik yang dimainkan orang
lain; bagaimana mereka dapat belajar memberi dan menerima masukan atas usaha
yang dijalankannya, dan lain-lain. Mereka dapat belajar tentang kerjasama:
saling membantu dalam persiapan sebuah pementasan, berbagi tugas dalam
memainkan komposisi. Melalui lirik lagu yang diajarkan oleh gurunya, anak-anak
dapat belajar tentang cinta, kedamaian, kasih sayang, kesederhanaan, tanggung
jawab, kerendahatian, kesabaran dan juga kedisiplinan.
Memberi makna dan nilai pada musik sebagai suatu hal yang berharga,
bermanfaat, dan menyenangkan adalah pintu gerbang utama bagi kita untuk dapat
mengalami pengaruh positifnya. mari kita lebih giatkan kepada anak-anak kita
bukan hanya untuk banyak mendengarkan musik, namun lebih penting dari itu
adalah memberi nilai positif pada musik sebagai suatu hal/ kegiatan yang
berharga, bermanfaat, dan menyenangkan.
D. PENELITIAN TERHADAP MUSIK
Beberapa penelitian yang paling dikenal tentang pengaruh musik terhdap
kecerdasan otak anak meliputi :
1. Jean houston, perintis terdepan dalam penelitian
efek musik pada kemampuan fisik dan mental, menyatakan bahwa musik’meningkatkan
struktur molekuler tubuh’. Musik dapat melakukan hal ini karena memilki
frekuensi sendiri. Ketika musik beresonansi dengan ritme tubuh kita, ia
memiliki pengaruh luar biasa pada kewaspadaan dan kemampuan belajar. Sebagian
besar klasik sesuai dengan ritme tubuh kita.
2. Webb dan webb mengatakan bahwa ‘irama, pola,
kontras dan nada bervariasi dalam musik dapat menyimbolkan segala jenis
informasi baru.’ Mereka percaya bahwa musik merupakan cara yang luar biasa
untuk menyajikan informasi.
3. Scartelli melaporkan bahwa musik meningkatkan
suasana hati. Lagu-lagu favorit meningkatkan kadar endorfin: endorfin
meningkatkan perhatian dan ingatan.
4. Clynes mengatakan bahwa respons denyut tubuh
terhadap musik klaisk memilki konsisten yang lebih baik daripada terhadap musik
rock.
5. Sebuah penelitian oleh graziano dkk. (1997)
menunjukkan adanya efek pelajaran piano pada penalaran temporal spasial.
Anak-anak berusia empat tahun yang mempelajari piano selama enam bulan memilki
nilai aktivitas-aktivitas temporal spasial 30 persen lebih tinggi daripada
anak-anak seusai mereka yang belajar menyanyi atau komputer selama enam bulan.
Beberapa psikolog melihat bahwa pengaruh positif musik pada manusia tidak
semudah analogi obat atas penyakit tertentu.
1.
dr. alexandra
lamont (2000), pakar psikologi musik dari universitas Keele di inggris
mengatakan bahwa tidak ada bukti yang menyatakan bahwa hanya dengan
mendengarkan musik dapat memberi pengaruh pada kecerdasan maupun emosi anak.
Beberapa fakta menunjukkan bahwa keterlibatan aktif dengan musiklah yang
menyebabkan musik mempunyai pengaruh positif bagi manusia.
Aktif di sini tidak hanya bermakna fisikal atau motorik, tapi juga secara
mental, emosional, dan spiritual. Memberi makna dan nilai pada musik sebagai
suatu hal yang berharga, bermanfaat, dan menyenangkan mengimplikasikan
pemberian sikap positif kepada musik. musik tidak hanya sekedar dipandang
sebagai suatu rangkaian bunyi yang harus dimainkan/ didengarkan, namun juga
rangkaian bunyi yang indah, yang jika disimak lebih dalam bisa menyampaikan
sesuatu yang berharga kepada seseorang. Pemberian sikap positif ini juga
mengimplikasikan semangat dan perasaan gembira dalam mengikuti kegiatan musik.
2.
Howard Gardner
(1993) menyebutkan “At first blush, this
diagnosis would appear to sound a death knell for formal education. It is hard
to teach one intelligence; what if there are seven? It is hard to enough to
teach even when anything can be taught; what to do if there are distinct limits
and strong constraints on human cognition and learning? (Howard Gardner 1993:
xxiii). Howard Gardner menemukan bahwa ada keterkaitan antara musik dan
intelegensi anak. Seperti tujuh inteligensi yang telah ditemukannya, Gardner
menyebutkan kecerdasan musikal berpengaruh terhadap kecerdasan-kecerdasan yang
lain. Diantaranya kecerdasan linguistik dan kecerdasan logis-matematikal.
E. MANFAAT MUSIK PADA KECERDASAN ANAK
Musik mempengaruhi perkembangan IQ (Intelligent Quotion) dan EQ (Emotional
Quotion) seseorang. Seorang anak yang telah dibiasakan mendengarkan musik dari
sejak kecil maka kecerdasan emosional dan intelegensinya akan lebih berkembang
dibandingkan dengan anak yang jarang mendengarkan musik. Anak yang sering
mendengarkan musik tingkat kedisiplinannya lebih baik dibandingkan dengan anak
yang jarang mendengarkan musik.
Musik dapat menjadikan anak pintar terutama di bidang logika matematika dan
bahasa. Keindahan musik adalah kata-kata yang menyatu dengan nada, sehingga
anak memiliki keinginan yang kuat untuk bergabung di dalamnya dan tanpa
disadari anak turut berdendang dengan kata-katanya sendiri misalnya dengan
menyanyikan ba..ba..ba..ba..ba, mengetuk-ngetukkan atau menjentik-jentikan
jari-jari tangan atau mengangguk-anggukkan kepala setiap kali mendengar irama
musik dan sebagainya.
Tapi keinginan untuk mengikuti lagu yang ia dengar, akan mendorongnya untuk
berlatih terus menerus. Musik juga dapat membantu anak yang kurang pandai
berbicara untuk menyalurkan perasaan dan emosi yang terpendam. Bermain musik
dapat memicu kepintaran kinestetis atau kepintaran gerak tubuh dan mengurangi
stress anak. Jadi bila anak sedang suntuk atau kesal, dengan bermain musik atau
mendengar musik beberapa menit, akan menyegarkan otak si anak.
Penelitian yang di lakukan Dr.Howard Gardner(1993) membuktikan bahwa musik
mampu mempengaruhi perkembangan intelektual anak dan bisa membuat anak pintar
bersosialisasi. Alunan musik memberikan manfaat pada perkembangan intelektual
anak, bahkan didalam kandunganpun dianjurkan memperdengarkan musik kepada anak.
Ketertarikan anak pada permainan musik berawal dari mendengarkan musik,
dengan mendengarkan musik akan melatih fungsi otak anak yaitu berhubungan
dengan daya nalar dan intelektual anak. Musik dapat mengoptimalkan perkembangan
intelektual anak dan musik juga bisa membuat anak jadi cerdas sekaligus
kreatif, musik juga dapat membangun rasa percaya diri dan kemandirian.
Ada beberapa manfaat yang dapat diambil apabila anak distimulus dengan
musik sejak dalam kandungan, yaitu:
- Anak jadi lebih mudah menyerap masukan kepekaan terhadap alam menjadi lebih baik sebab mendengarkan dan merasakan musik lewat perasaan sehingga menggugah kepekaannya
- Memberikan kesenangan dan membantu anak mempelajari berbagai keterampilan yang perlu dikuasai anak atau yang sesuai dengan bakat anak
- Membantu anak untuk mengekspresikan dan mengembangkan kreatif anak. Anak mampu mengendalikan emosinya, perasaan sedih atau senang dapat dicurahkan melalui musik dan lagu.Imajinasi anak bisa berkembang lewat syair lagu. Musik klasik sangat bagus untuk mengembangkan imajinasi kreatif anak (Mozart 1994).
- Membangun perasaan pada anak memberi banyak pengalaman seni kreatif. Contohnya, menari, menggambar sesuai dengan irama musik yang didengar oleh anak. Musik dapat menentukan suasana hati yang menggairahkan anak untuk membuat sesuatu
- Apresiasi anak pada musik juga akan tumbuh dan berkembang dalam diri anak. Kalau apresiasi sudah tumbuh, maka ia bisa menganalisa nada.
- Musik dapat merangsang otak anak
- Musik memberi pengaruh positif dalam hal persepsi emosi
- Musik dapat meningkatkan perkembangan motoriknya, termasuk upaya anak saat belajar merangkak, berjalan, melompat dan lari.
F.
IDE BAGI PENGGUNAAN MUSIK UNTUK MEMBANGUN KEMAMPUAN OTAK
a. Nayanyikan lagu apa saja setiap pagi untuk
mengawali hari.
b. Gunakan lagu-lagu yang memberikan informasi.
Contohnya, gunakan lagu ‘laba-laba, bintang kecil, untuk mempelajari mengenai
malam hari, dan tik tik tik bunyi hujan’ untuk mempelajari soal cuaca.
c. Mainkan musik untuk baris berbaris dan ajak
anak-anak menciptakan langkah-langkah berbeda, misalnya melangkah
tinggi-tinggi, melangkah cepat-cepat, melangkah lebar-lebar.
d. Mainkan xilofon atau alat pukul lainnya dengan
nada sol-mi-sa-si. Ajak anak untuk berdiri seiring meningginya nada dan duduk
seiring turunya nada.
f.
Buatlah alat-alat musik band sendiri. Contohnya, karet gelang dan kotak
sepatu bisa menjadi gitar yang hebat, piring kertas dan biji-biji popcorn bisa
menjadi marakas yang bagus, sendok dan wajan menjadi simbal, serta tongkat dan
kotak menjadi drum.
g. Sediakan alat-alat musik untuk dieksplorasi.
Xilofon, keyboard, piano, maupun drum akan menarik perhatian anak dan bagus
untuk mengeksplorasi tinggi-rendahnya suara,nada, dan kord.
h. Ajak anak mendengarkan berbagai jenis musik,
kemudian pilih musik sebagai latar cerita.
i.
Kunjungi band atau orkestra sekolah. Jika mungkin, ajak anak duduk diantara
para musisi.
j.
Lakukan percobaan sendiri. Cobalah memainkan musik karya mozart sebelum
menyusun puzzle atau sebelum beraktivitas berpikir.
k. Buat waktu khusus bagi apresiasi musik beberapa
kali seminggu. Eksplorasi tipe-tipe musik yang berbeda.
l.
Bernyanyi-bernyanyi bernyanyilah pada ank yang masih dalam kandungan dan
yang baru lahir.
m. Putar kaset musik dimobil. Gunakan berbagai
macam pilihan musik.
n. Tawarkan les musik bagi anak yang tertarik.
Waktu terbaik bagi pembelajaran musik adalh di antara usia tiga dan sepuluh
tahun.
o. Ajak anak ke pertujukan simfoni atau opera yang
sesuai. Banyak tempat yang menawarkan pertunjukkan khusu bagi anak.
p. Contohkan rasa cinta pada musik. Individu yang
benar menyukai musik lebih sering mendengarkannya dan karenanya menikmati
efek-efek positif yang berkaitan dengan musik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar