A.
DESAIN KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN MATERI PENGEMBANGAN MORAL DAN AGAMA BAGI ANAK USIA DINI
1.
Pembelajaran bagi anak usia dini
Sebelum
mengulas desain kegiatan pembelajaran dan pengernbangan moral-agama pada anak
di sini terlebih dahulu perlu dikemukakan sekilas tentang masa anak anak. Menurut
reni akbar dkk, masa prasekolah merupakan masa-masa bahagia dan amat memuaskan
dari seluruh kehidupan anak. Untuk itulah kita perlu menjaga hal tersebut
sebagaimana janganlah memaksakan sesuatu karena diri kita sendiri, baik
mengaharapkan secara banyak maupun mencoba melakukan hal-hal yang memang mereka
belum siap.
Penelitian Sue Moskowitz terhadap sejumlah anak yang
diajar membaca pada waktu dini menunjukkan bahwa anak-anak tersebut tidak mampu
mempertahankan kelebihan-kelebihan yang mereka miliki dari teman sekelasnya
yang tidak dapat membaca sebelum cukup umur. Moskowitz juga mempertanyakan
anak-anak yang didorong orang tuanya belajar membaca pada usia dini.
2.
Pembelajaran nilai moral dan agama bagi anak usia dini
Dalam kaitan dengan perkembangan moral anak menurut
Charles Wenar dalam Akbar dikatakan bahwa perkembangan moral anak berjalan
lamban dan bergerak sesuai dengan meningkatnya kematangan pada
diri anak untuk dapat memahami nilai-nilai keberhasilan, kejujuran, dan
tanggungjawab. Menurut hemat pengenalan mengenai sesuatu yang
baik dan yang tidak baik,seperti dalam bermain anak juga sudah harus mulai
diajarkan, misalnya ketika dalam bermain anak berebut mainan yang bukan
rniliknya maka guru atau orang tua segera merespons dengan bahasa anak. Ini
merupakan bagian dari peletakan dasar-dasar sikap dan kepribadian yang terpuji pada diri anak.Mengacu pada deskripsi tersebut maka
kegiatan pembelajaran dan pemberian materi moral-agarna perlu dirancang secara
sederhana sesuai dengan tingkat
kemampuan anak, seperti kegiatan bermain sambil belajar.